-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Tag Terpopuler

Kisah Sahabat Nabi : Abdullah bin Ahbar ra

Minggu, 21 Agustus 2022 | Minggu, Agustus 21, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2023-04-16T08:49:32Z

Abdullah bin Ahbar, atau Muhair bin Ahbar, mungkin tidak bisa benar-benar disebut sebagai sahabat Nabi SAW walau ia termasuk dalam karakteristik sahabat beliau. Muhair bin Ahbar adalah umat Rasulullah saw dari golongan jin yang telah memeluk Islam dan memegang teguh agama tauhid sejak zaman Nabi Nuh AS, Rasul pertama yang diutus oleh Allah SWT untuk menyeru umat dan kaumnya. Generasi demi generasi dan Rasul berganti Rasul, Ibnu Ahbar ini mengimani para Rasul utusan Allah tersebut termasuk sampai kepada Nabi Muhammad SAW. Bisa jadi ia termasuk dalam kelompok jin yang mengikuti risalah Nabi SAW sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur'an Surah al Jin ayat 1-2.

Muhair bin Ahbar adalah bangsa jin yang tinggal di Gunung Tursina bersama istrinya, tetapi ia lebih suka berkeliling melang-lang buana layaknya seorang musafir. Pada suatu hari ia pulang ke rumah dan didapatinya istrinya sedang menangis. Iapun bertanya kepadanya, "Kenapa engkau menangis?"



Istrinya yang juga telah memeluk Islam dan mempunyai kecintaan yang sangat besar kepada Nabi SAW, berkata, "Apakah engkau tidak tahu, sesungguhnya Musfir (salah satu jin kafir yang jahat) telah menjelek-jelekkan Nabi Muhammad SAW sehingga beliau menjadi sedih….!!"

Memang, beberapa waktu sebelumnya telah terjadi peristiwa menggemparkan di Makkah karena berhala milik Walid bin Mughirah yaitu Hubal, salah seorang tokoh kafir Quraisy, bisa berbicara. Peristiwanya berawal ketika kaum Quraisy ingin menyatukan pendapat dalam menghadang dakwah Nabi SAW, terutama menjelang dimulainya musim haji. Satu hal yang pasti, mereka menolak dakwah dan ajakan beliau untuk bertauhid, tetapi alasan apa yang tepat dari penolakan tersebut? Berbagai usul muncul, seperti menyatakan Nabi SAW sebagai dukun, penyair, penyihir, pengacau, dan berbagai usulan lain, bahkan sebagai orang sinting agar orang-orang tidak mempercayainya. Walid menolak semua usulan tersebut karena semua itu sangat berbeda jauh dengan kenyataan yang ada pada pribadi dan perilaku Nabi SAW. Ketika mereka meminta usulan dari Walid, ia meminta waktu tiga hari untuk memikirkan usulan terbaik untuk menghadang dakwah Nabi saw.

Dalam tiga hari tersebut, Walid bin Mughirah berusaha keras dengan melakukan penyembahan kepada berhalanya, yaitu Hubal secara intensif. Ia tidak makan, minum dan tidur, dan ia juga mengajak seluruh anggota keluarganya melakukan hal yang sama. Ia juga memberikan sesajen sebagai persembahan yang luar biasa. Setelah tiga hari, Walid berkata kepada Hubal, berhalanya: "Demi ibadah yang telah saya lakukan untukmu selama tiga hari ini, ceritakan tentang Muhammad...! Di Saat itu, jin kafir bernama Musfir itu langsung masuk ke dalam berhala Hubal dan berkata: “Muhammad bukan nabi, jangan percaya dan jangan terima perkataannya…!

Baca Juga :

Dan beberapa hasutan Musfir jin kafir tersebut untuk Walid yang pada dasarnya menjelek-jelekkan Nabi SAW. Walid sangat gembira mendengarnya, dan mengabarkan apa yang didengarnya tersebut kepada pemuka kafir Quraisy lainnya. Mereka kemudian mengundang Nabi SAW untuk datang pada keesokan harinya untuk berkumpul di halaman Ka'bah. Nabi SAW datang bersama sahabatnya Abdullah bin Mas'ud. Ketika mereka semua telah berkumpul, mulailah Walid memberi persembahan kepada berhalanya dan menanyakan seperti hari sebelumnya. Kemudian Musfir segera masuk ke dalam berhala Hubal dan mengatakan perkataan seperti hari sebelumnya. Mendengar hal tersebut Kaum kafir Quraisy itu bersorak gembira. Ibnu Mas'ud bertanya kepada Nabi SAW: "Ya Rasulullah, apa yang dikatakan berhala itu? "Tenanglah Abdullah, itu adalah setan..."

Kembali kepada Muhair bin Ahbar, begitu mendengar penjelasan istrinya tentang apa yang dilakukan Musfir, ia sangat marah. Ia mencari jejak si Musfir dan mengejarnya hingga membawanya ke Makkah. Ia berhasil menemukannya di antara Shafa dan Marwah kemudian membunuhnya di sana.

Nabi SAW dalam perjalanan pulang dengan perasaan gundah dan sedih. Beliau tahu betul bahwa suara yang keluar dari berhala Hubal itu adalah rekayasa setan terkutuk, tetapi bagaimana cara meyakinkan mereka. Dalam kegundahan tersebut, tiba-tiba beliau bertemu penunggang kuda berpakaian hijau, yang sedang menuntun kudanya dan mendekati beliau. Setelah dekat, ia mengucapkan salam kepada beliau. Nabi SAW berkata, "Siapa kamu? Salam yang kamu ucapkan sungguh terasa amat indah bagiku?"

"Saya dari bangsa jin, saya telah memeluk Islam sejak jaman Nabi Nuh AS……" Kata Muhair bin Ahbar.

Mulailah ia menceritakan pengalamannya sejak melihat istrinya menangis dan cerita tentang beliau bersama Walid, juga pengejarannya terhadap jin kafir yang bernama Musfir. Ia juga menceritakan kalau baru saja membunuh Musfir di antara Shafa dan Marwah, kepalanya dipenggal dan berada di kandang kuda, sedangkan badannya terbang di antara shafa dan Marwah, menyerupai seekor kambing tanpa kepala. Ia juga menunjukkan pedangnya kepada Nabi saw yang masih berlumur darah Musfir.

Nabi SAW sangat senang mendengar cerita Muhair dan berdoa untuk kebaikan atas apa yang dia lakukan. Lalu dia berkata: "Siapa namamu?" "Muhair bin Ahbar, saya tinggal di Gunung Tursina...!!

Kemudian Muhair berkata lagi, " Ya Rasulullah, apakah engkau tidak ingin aku menjelekan mereka lewat berhala-berhala mereka, sebagaimana mereka telah menjelakan engkau!!"


Baca Juga :

"Lakukan saja kalau engkau suka…!!" Kata Nabi SAW.

Sepertinya orang-orang kafir Quraisy masih "mabuk kemenangan" dari peristiwa-peristiwa sebelumnya, sehingga mereka mengundang Nabi SAW untuk menghadiri pertemuan yang mereka rencanakan pada hari berikutnya. Mereka menghiasi Hubal dengan pakaian dan berbagai sesaji lalu berkata: "Hai Hubal, betapa cerahnya penglihatan saya hari ini ketika kamu mengolok-olok Muhammad...!

Muhair yang sudah siap di tempat itu, segera melangkah ke atas patung Hubal dan mengucapkan kata-kata yang mengejutkan orang-orang kafir Quraisy: "Hai orang Mekah, ketahuilah bahwa Muhammad ini dia nabi yang benar, agamanya benar, dia mengajak ke jalan yang benar. Kalian semua dan berhala-berhala kalian tidak berguna, jika kalian tidak menerimanya dan tidak mempercayainya, kalian akan masuk neraka selamanya. Ikutilah Muhammad, ia Nabi Allah, utusan-Nya dan mahluk terbaik dari-Nya…!!"


Kaum kafir Quraisy bengong tak percaya, dari berhala Hubal yang sama, tetapi sangat jauh berbeda dengan perkataan kemarinnya. Abu Jahal salah satu tokoh kafir segera tanggap atas situasi tersebut, ia segera bangkit dan mengambil berhala Hubal, kemudian membantingnya ke tanah hingga pecah berkeping-keping.

Nabi SAW kembali pulang dengan gembira. Beliau juga memberikan nama baru buat Muhair, yakni Abdullah bin Ahbar. Ibnu Ahbar sangat gembira dengan pemberian nama baru oleh Nabi SAW tersebut, ia menyenandungkan syair untuk membanggakan nama baru pemberian Nabi saw dan perjuangannya membela Nabi SAW.

×
Berita Terbaru Update