Hushain bin Ubaid al Khuzai, ayah dari seorang sahabat yang cukup banyak meriwayatkan hadits Nabi SAW, Imran bin Hushain. Ia adalah seorang tua yang punya pengaruh cukup besar di masa jahiliah sekaligus salah satu pemuka Bani Khuza’ah, sekutu dari kaum Quraisy. Ia juga terkenal sebagai seorang yang pintar berdebat dan berdiplomasi. Tetapi ia didahului (tertinggal) oleh anaknya dalam memeluk Islam.
Suatu ketika Hushain bin Ubaid diminta kaum Quraisy untuk menasehati Nabi SAW yang dianggap telah menghina dan mencaci maki berhala-berhala sesembahan mereka. Berangkatlah Hushain diiringi orang Quraisy lainnya menuju majelis dimana Nabi SAW dan sahabat-sahabat beliau sedang berkumpul, termasuk putranya Imran. Setibanya disana, Imran langsung berpaling melihat kehadiran ayahnya, tetapi Nabi SAW bersabda, “Berilah jalan kepada orang tua ini!!”
Setelah berhadapan dengan Nabi SAW, Hushain berkata, “Benarkah yang kami dengar tentang dirimu, bahwa engkau mencaci maki dan menjelek-jelekkan tuhan-tuhan kami, padahal kakekmu (Abdul Muthalib) dahulu adalah orang baik-baik!!”
Nabi SAW bersabda, "Hai Hushain, berapakah Tuhan yang kamu sembah?”
Hushain menjawab, "Tuhan yang kusembah itu tujuh di bumi dan satu di langit.”
Beliau bertanya lagi, “Jika kamu ditimpa musibah, kepada siapakah kamu berdoa?”
Hushain menjawab, “Kepada Tuhan yang di langit.”
Nabi SAW bersabda lagi, "Jika Tuhan yang Satu di langit itu mengabulkan doamu, sedang kalian mempersekutukanNya dengan tujuh tuhan di bumi, apakah benar engkau telah membuat ridha Tuhan yang mengabulkan doamu itu? Apakah itu cara syukurmu atau engkau takut Dia akan mengalahkanmu?"
Hushain tak berkutik dengan pernyataan beliau itu yang susah dibantah dengan logika berfikirnya, dan ia hanya tercenung merenunginya. Dalam keadaan seperti itu, Nabi SAW menjelaskan risalah Islam dan mengajaknya untuk memeluknya mengikuti jalan kebenaran, sehingga Hushain tidak beranjak dari majelis itu kecuali ia telah memeluk Islam.
Imran bin Hushain langsung berdiri dan menghampiri ayahnya, kemudian mencium kepala, kedua tangan dan kedua kaki Hushain yang telah memeluk Islam, sebagai penghormatan seorang anak kepada orang tuanya. Rasulullah SAW sampai menangis melihat peristiwa itu. Seorang sahabat bertanya, "Mengapa engkau menangis, ya Rasulullah?"
Beliau bersabda, "Aku menangis melihat perbuatan Imran, ketika ayahnya masuk menemuiku, ia tidak bangun mendekati ayahnya bahkan tidak menoleh ke arahnya sedikitpun. Tetapi ketika Hushain memeluk Islam, ia telah menunaikan kewajibannya sebagai anak dan hak ayahnya. Dan itu membuat hatiku terharu dan berkesan."
Ketika Hushain beranjak pulang, Nabi SAW menyuruh sahabat-sahabatnya berdiri dan mengucapkan ucapan salam dan selamat, sebagian lagi mengantarnya pulang. Orang-orang Quraisy yang tadi mengikutinya jadi tahu kalau Hushain telah memeluk Islam.