-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Tag Terpopuler

Pendeta Mualaf, setelah murtadkan 3000 orang Muslim

Selasa, 29 November 2022 | Selasa, November 29, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2023-04-16T08:37:57Z


Rudi Mulyadi seorang pendeta mualaf membagikan kisah perjalanan spiritualnya meninggalkan agama Kristen untuk mengimani Islam hingga kelak mengembuskan nafas terakhir.

Kisah Rudi Mulyadi ini diceritakan oleh putrinya yang bernama Yesi Yasika kepada tim Ngaji Cerdas beberapa waktu lalu.

Yesi menceritakan bahwa saat ayah menjadi seorang pendeta, memutuskan sang Pendeta Mualaf, setelah murtadkan 3000 orang Muslim.

Oleh karena itulah, keputusan ayah untuk masuk Islam membuat pihak gereja dan banyak umat Kristiani memberikan reaksi tegas. Mereka meminta penjelasan sang mantan pendeta memutuskan pindah agama.



"ketika beliau memutuskan untuk masuk Agama Islam, Papa saya itu kan mantan pendeta ya di agama lamanya, banyak dari pihak gereja berdatangan yang meminta keterangan dari beliau, istilahnya minta konfirmasi sekaligus bertanya mengapa pak Rudi sampai bisa memeluk agama Islam dan meninggalkan agama lamanya," beber Yesi seperti dikutip dari kanal YouTube Ngaji Cerdas.

Pihak gereja, seperti yang di tuturkan Yesi, langsung heboh sewaktu tersiar kabar bahwa ayah memutuskan menjadi mualaf.

"Pada waktu itu ada beberapa orang pendeta dari gereja tempat papa dulu yang datang ke rumah, kami semua sudah panik karena takut papa itu terjadi hal-hal yang tidak kami inginkan, tetapi Alhamdulillah pada waktu itu kulihat kondisi papa yang santai dan tenang  aja," imbuhnya.

Rasa tenang dan damai yang dilihatnya pada diri Rudi membuat Yesi yang saat itu masih memeluk Agama Kristen menjadi turut tenang.

Yesi mengenang sikap ayah yang membuatnya kagum saat menerima hinaan dan perilaku tidak sopan dari pihak gereja.

Baca Juga :

"Papa saya di cecar banyak pertanyaan oleh mereka. Saat itu saya mendengar caci maki mereka, terus cercaan mereka, papa saya dikata-katain segala macam istilahnya bukan bahasa yang sopan lagi. Ayah saya hanya diam, beliau hanya duduk dan diam," paparnya.

Pihak kristen, tambah Yesi, meminta bukti pada Rudi bahwa Islam adalah agama yang benar.

"Papa cuma bilang akan memberikan bukti kebenarannya tapi tidak sekarang dan tidak tempat ini. Mereka bertanya kapan ayah saya siap dan kapan waktunya. Papa hanya bilang nanti di akhirat," sebutnya.


Momentum Pendeta Rudi Akhirnya Masuk Islam

Yesi mengungkapkan proses ayahnya mendapatkan hidayah dari Allah swt sehingga mantap memutuskan untuk menjadi mualaf.

Ada sebuah keironisan melatarbelakangi sebuah insiden yang akhirnya mengubah semua kehidupan sang pendeta mualaf tersebut.

Menurut Yesi, awal mula ayahnya mendapatkan hidayah berawal pada saat sedang proses untuk memurtadkan suatu keluarga muslim.

"Ketika itu papa mau memurtadkan satu keluarga muslim, keluarga itu, namanya itu Pak Abdullah, ketika papa ke rumahnya mau mencopot semua hiasan-hiasan Islam di rumahnya, salah satunya ada hiasan kaligrafi. Papa saya tanya pada Pak Abdullah ini apa bacaannya, (Pak Abdullah menjawab) 'ini kesaksian kami umat islam', papa bertanya apa tulisannya dibacakan Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah," urai Yesi.

Rudi menanyakan apa arti bacaan syahadat tersebut. Lalu, saat mendengar hal tersebut, dia meminta Pak Abdullah untuk segera mencopot kaligrafi tersebut dari rumahnya.

"Dalam perjalanan pulang, jawaban Pak Abdullah selalu terngiang ngiang di telinga mengenai kalimat itu (syahadat), selama tiga bulan jawaban itu terus terngiang di telinga, sampai mau makan mau minum selalu teringat. beliau berfikir apa kerasukan setan Arab, tapi beliau itu langsung berpikir kenapa nggak langsung cari tahu siapa itu Allah siapa nabi Muhammad," lanjutnya.

Rudi, kata Yesi, memutuskan pergi ke daerah Kwitang, Jakarta Pusat untuk membeli buku, yang sejak dahulu memang terkenal dengan banyaknya toko-toko dan pedagang buku.

Sebuah buku yang membahas mengenai kehidupan setelah kematian ternyata menarik perhatian Rudi, dia pun membelinya dan membaca tiap halamannya dengan saksama sampai halaman terakhir.

"Dia belum menemukan jawabannya yang dicari. Akhirnya beliau mempelajari terjemahan Al Quran, khatam sampai berkali-kali. Akhirnya, memutuskan mencari tahu kepada ustadz-ustadz yang telah dikenalnya," ucapnya.

Ustadz-ustadz tersebut memberikan penjelasan dan jawaban yang memang dicari-cari oleh Rudi selama ini mengenai Islam.

"Alhmadulillah pada akhirnya beliau memutuskan untuk mengucapkan syahadat dan menjadi Muslim," pungkasnya.
×
Berita Terbaru Update