-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Tag Terpopuler

Kisah Sahabat Nabi : Abdullah bin Salam ra

Senin, 29 Agustus 2022 | Senin, Agustus 29, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2023-04-16T08:40:48Z

Abdullah bin Salam merupakan salah seorang Rabi atau ulamanya kaum Yahudi di Madinah. Ketika Rasulullah SAW telah tiba di Madinah, ia merasa penasaran dengan pengakuan kenabian beliau tersebut, karena itu tak lama ia segera menemui Rasulullah saw. Sebagian riwayat menyebutkan bahwa, ia telah siap menyambut dan menemui Nabi saw di Quba karena telah mengetahui rencana kedatangan beliau, riwayat lain mengatakan ketika Nabi SAW telah tinggal di Madinah.

Ketika telah bertemu dengan Nabi saw lantas ia berkata, "Sesungguhnya aku akan bertanya kepadamu tentang tiga perkara, yang tidak diketahui kecuali oleh seorang Nabi. Yakni, apakah permulaan yang menjadi tanda-tanda kiamat, apakah makanan pertama yang dimakan oleh penduduk surga, dan yang terakhir apa sebabnya anak menyerupai ayahnya dan juga ibunya?".

Nabi SAW tersenyum mendengar pertanyaan tersebut dan berkata bahwa baru saja Malaikat Jibril memberitahukan tentang perkara-perkara yang ditanyakan tersebut. Tetapi Abdullah bin Salam menyatakan bahwa Malaikat Jibril tersebut merupakan musuh dari kaum Yahudi, karena itu ia tidak pernah percaya dengan penuturannya.

Sekali lagi Nabi saw tersenyum tanpa terlalu mendebatnya, kemudian bersabda, "Adapun permulaan tanda kiamat, adalah munculnya api yang mengumpulkan manusia dari arah timur menuju barat. Dan makanan pertama dari penduduk surga adalah tambahan hati ikan Hut. Mengenai keserupaan seorang anak, apabila air mani (sperma) sang bapak mendahului air mani (sel telur) sang ibu, maka anak yang dilahirkan tersebut akan menyerupai bapaknya. Sebaliknya, jika air mani (sel telur) ibunya mendahului air mani (sperma) bapaknya, maka anak yang dilahirkan tersebut akan menyerupai ibunya".

Baca Juga

Sungguh bijak sekali Nabi SAW tidak mendebat Abdullah bin Salam mengenai masalah Malaikat Jibril. Tetapi begitu jawaban melalui Malaikat Jibril tersebut disampaikan, Abdullah bin Salam tak menunggu lama langsung mengucap syahadat untuk memeluk Islam tanpa sedikitpun keraguan. Kemudian ia berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya orang Yahudi itu adalah kaum yang suka berdusta. Jika mereka mengetahui keislamanku sebelum engkau bertanya kepada mereka, tentu mereka akan menyebutku sebagai seorang pendusta…"

Tidak berapa lama kemudian, beberapa orang Yahudi mendatangi Nabi SAW, segera saja Abdullah bin Salam bersembunyi. Beliau kemudian bertanya kepada orang-orang yahudi itu, “Bagaimana kedudukan Abdullah bin Salam di antara kalian?”

Merekapun menjelaskan, "Dia adalah orang yang terpandai di antara kaum kami, dan anak dari orang yang terpandai di antara kaum kami. Dia adalah orang yang terbaik di antara kaum kami, anak dari orang yang terbaik di antara kaum kami."

"Apa pendapat kalian jika seandainya Abdullah bin Salam telah memeluk Islam?" Nabi SAW bertanya.

Mereka pun menjawab,"Semoga Allah menjaganya dari hal tersebut!".

Mereka mengulang perkataan tersebut sampai dua atau tiga kali. Segera saja Abdullah bin Salam keluar dari persembunyiannya dan mengucapkan syahadat dan menyatakan dirinya sebagai seorang muslim di hadapan kaumnya. Dan benarlah apa yang dikatakan Abdullah bin Salam sebelumnya mengenai mereka. Segera saja orang-orang yahudi itu mencaci maki dirinya, dan berkata kepada Nabi SAW, "Dialah orang yang paling buruk di antara kami, dan anak dari orang yang paling buruk di antara kami…" 

Sahabat Sa'd bin Abi Waqqash pernah menyatakan, bahwa Nabi SAW menyebutkan Abdullah bin Salam adalah seorang penghuni ahli surga yang sedang berjalan di muka bumi. Abdullah bin Salam lah yang dirujuk sebagai saksi dari kaum Bani Israil yang mengakui kebenaran Islam, seperti disebutkan dalam Quran Surah al Ahqaf 10 : "…Wa syahida syahidun min bani israa-ila 'alaa mitslihii fa aamanna…" (yang artinya : Dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui [kebenaran] yang serupa dengan [yang tersebut dalam] Al Qur’an lalu dia beriman).

Setelah keislamannya tersebut, Abdullah bin Salam langsung mengajak dua keponakannya, Salamah dan Muhajir untuk memeluk Islam. Ia berkata, "Kalian berdua telah mengetahui bahwa Allah telah berfirman dalam Taurat, bahwa Dia akan mengutus dari keturunan Ismail, seorang Nabi bernama Ahmad. Siapa yang mengikutinya ia telah mendapat hidayah, dan siapa yang tidak beriman kepadanya akan dilaknat. Hendaklah kalian berdua masuk Islam"

Maka Salamah kemudian memeluk Islam namun Muhajir menolaknya. Menurut satu riwayat, peristiwa ini menjadi asbabun nuzul dari turunnya Surah Al Baqarah ayat 130.

×
Berita Terbaru Update