Bunda Maryam atau Maria adalah Ibunda Nabi Isa atau Yesus dalam agama Kristen yang melahirkan seorang anak tanpa adanya peran seorang ayah.
Penciptaan Nabi Isa dalam perut Bunda Maryam tanpa adanya seorang Ayah merupakan tanda-tanda kebesaran Allah, yang ditunjukan pada Bani Israel. Bunda Maryam diperkirakan hidup di abad ke 1 Masehi.
Sedangkan Harun adalah nama salah satu Nabi yang diimani oleh Umat Islam, Dia merupakan saudara Nabi Musa yang menemani Nabi Musa dalam berdakwah dan menyeru pada Fira’un seorang Raja dan penguasa Mesir saat itu yang terkenal kejam dan tidak segan-segan untuk membunuh siapapun yang menjadi lawannya.
Nabi Harun diperkirakan hidup kurang lebih 1500 tahun lebih tua dari Masa hidup Bunda Maryam, atau tepatnya Nabi Harun hidup pada tahun 1531 – 1408 Sebelum Masehi (SM).
Bunda Maryam Ibunda Nabi Isa dan Nabi Harun saudara Nabi Musa adalah dua orang yang hidup pada jaman yang berbeda. Namun kenapa dalam Al-Quran menyandingkan dua orang tersebut seolah-olah sejaman ? simak penjelasannya berikut ini.
Untuk menjawab tuduhan Maryam saudara perempuan harun dalam Al Quran yang sering di lontarkan oleh misionaris untuk melemahkan keyakinan umat Islam, bahwa Al-Quran mencatat sejarah yang salah yang ujung-ujungnya mereka menggiring opini bahwa Al-Quran bukan firman Tuhan karena adanya kesalahan fakta sejarah yang sudah sampaikan diatas.
Sebelumnya mari kita tampilkan dulu ayat yang sering di gunakan oleh Misonaris tersebut, Allah swt berfirman dalam QS Maryam : 28
يَا أُخْتَ هَارُونَ مَا كَانَ أَبُوكِ امْرَأَ سَوْءٍ وَمَا كَانَتْ أُمُّكِ بَغِيًّا
“Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina”.
Diayat tersebut disebut “Hai saudara perempuan Harun” tidak ada yang salah dengan ayat tersebut. Kalau kita perhatikan kisah ayat ini secara utuh dengan membaca ayat sebelum dan sesudahnya dapat kita simpulkan kisah tersebut yaitu bahwa ayat tersebut adalah ucapan orang-orang Yahudi yang hidup pada jaman itu karena mereka terkejut melihat bunda Maryam menggendong seorang bayi. Padahal bunda Maryam yang mereka kenal adalah sosok Wanita baik-baik yang menjaga kehormatannya dan tidak pernah diketahui menikah tapi tiba-tiba bunda Maryam menggendong seorang bayi.
Melihat kejadian itu, orang-orang Yahudi menuduh Bunda Maryam telah berzina dengan seorang laki-laki sehingga keluarlah ucapan tuduhan mereka kepada Bunda Maryam. Ucapan yang dilontarkan Yahudi tersebut Allah ambil kemudian diterjemahkan kedalam Bahasa Arab yang kemudian diwahyukan kepada Nabi Muhammad.
Dalam ucapan Yahudi tersebut bukan hanya tuduhan semata tapi dibalik itu dari ucapan tersebut mengandung budaya Bahasa yang melekat pada Yahudi yang hidup saat itu.
Salah seorang sahabat Nabi pernah ditanya oleh seseorang kenapa disebut “Maryam saudara perempuan harun dalam Al Quran” padahal Maryam dan Harun adalah dua orang yang hidupnya berbeda jaman. Kemudian sahabat tersebut menanyakan hal tersebut pada Nabi saw, kemudian Nabi bersabda “hal itu kebiasaan Yahudi”.
Dari jawaban Nabi tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa kebiasaan Yahudi dalam menyebut seseorang selalu di kaitkan dengan leluhurnya seperti kasus ayat di atas.
Buktinya di Bible sendiri budaya percakapan dengan menyebut leluhur itu tersebar dibeberapa ayat dalam Bible, contohnya adalah ayat berikut :
Matius 9:27
Ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua orang buta
mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: "Kasihanilah kami, hai Anak
Daud."
Lukas 19:9
Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah
ini, karena orang inipun anak Abraham.
Dalam kitab Matius 9 : 27 diatas disebutkan Yesus dengan panggilan Anak Daud, di ayat lukas 19:9 Yesus menyebut Zakheus sebagai anak Abraham, padahal fakta sejarahnya Yesus dan Daud hidup jauh sekali berbeda jaman tapi disebut “Anak Daud”. Begitupun Zakheus yang berbicara dengan Yesus hidup beda jaman dengan Abraham tapi disebut Anak Abraham oleh Yesus.
Jika dengan alasan Maryam saudara perempuan Harun menuduh Al-Quran bukan firman Tuhan karena tidak sesuai dengan fakta sejarah, maka kata “Yesus anak Daud” yang bertebaran banyak dalam bible juga bukan firman Tuhan karena tidak sesuai dengan fakta sejarah.
Setelah saya jelaskan ayat tersebut, anda memilih faham atau memilih kafir itu sih terserah anda.