-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Tag Terpopuler

Nabi Isa tidak pernah mengaku Tuhan, berikut penjelasannya

Minggu, 25 Desember 2022 | Minggu, Desember 25, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2023-04-16T08:37:31Z

Nabi Isa tidak pernah mengaku Tuhan

Nabi Isa tidak pernah mengaku Tuhan, berikut penjelasannya - Nabi Isa, atau yang lebih dikenal dengan nama Yesus Kristus, tidak pernah mengakui dirinya sebagai Tuhan atau Allah. 

Ia hanya mengaku sebagai Rasul Allah dan Nabi yang diutus oleh Allah untuk memberikan pesan kebenaran dan memberi petunjuk kepada umat manusia.


Dalam Alkitab, terdapat beberapa peristiwa di mana Nabi Isa ditanya oleh orang-orang tentang keimanannya dan statusnya sebagai Tuhan. 

Namun, dalam setiap kesempatan itu, Nabi Isa selalu menegaskan bahwa ia hanyalah seorang hamba Allah yang diutus untuk memberikan pesan-pesan kebenaran.

Selain itu, Nabi Isa juga tidak pernah mengajarkan atau mengajak orang lain untuk menyembahnya atau menganggapnya sebagai Tuhan. Ia selalu menekankan bahwa hanya Allah satu-satunya yang layak disembah dan diyakini sebagai Tuhan.

Dalam kitab Injil, Nabi Isa juga selalu mengacu pada Allah sebagai Bapa-nya dan menyatakan bahwa ia tidak lebih dari seorang hamba yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan pesan-pesan kebenaran.

Beberapa ayat dalam Injil juga menunjukkan bahwa Nabi Isa tidak pernah menganggap dirinya sebagai Tuhan atau Allah. 

Misalnya, dalam Markus 10:18, Nabi Isa berkata, "Apa yang kamu lihat aku lakukan, itu bukanlah aku yang melakukannya, tetapi Bapa-Ku yang tinggal di dalam aku."

Baca Juga :

Dalam percakapan dengan Murid-Murid-Nya, Nabi Isa juga tidak pernah mengakui dirinya sebagai Tuhan atau Allah. Sebaliknya, ia selalu menekankan bahwa hanya Allah satu-satunya yang layak disembah dan diyakini sebagai Tuhan.

Nabi Isa juga tidak pernah mengajarkan atau mengajak orang lain untuk menyembah dirinya atau menganggapnya sebagai Tuhan. Ia selalu menekankan bahwa hanya Allah satu-satunya yang layak disembah dan diyakini sebagai Tuhan.

Selain itu, Nabi Isa juga tidak pernah mengakui dirinya sebagai Tuhan dalam doa-doa atau permohonan-permohonan yang ia lakukan kepada Allah. Ia selalu mengacu pada Allah sebagai Tuhannya yang di panggilnya dengan sebutan Bapa.

Kenapa Nabi Isa di anggap Tuhan

1. Lahir tidak punya Ayah Biologis

Alasan yang digunakan umat kristen menganggap Nabi Isa sebagai Tuhan karena tidak punya Bapak adalah alasan yang tidak berdasar karenaNabi Adam lahir tanpa Bapa dan Ibu, begitupun Siti Hawa lahir tanpa Ibu. Kalau alasan tidak punya Bapak, maka Nabi Adam dan Siti Hawa jauh lebih luar biasa proses kelahirannya.

2. Aku dan Bapa satu

Dalam kisah pengajarannya kepada Bani Israel, Nabi Isa atau Yesus selalu menggunakan perumpamaan hal ini dimaksudkan agar tentara Romawi yang saat itu berkuasa di Yerusalem tidak menjadikan perkataannya sebagai alasan untuk menangkap Yesus.

Tapi perumpamaan itu difahami dengan baik oleh murid-muridnya misalnya seperti ucapan "Aku dan Bapa satu". Maksud perkataan ini adalah satu tujuan yaitu berbuat kebaikan seperti perkataannya yang terekam dalam Yoh 10:32

3. Tidak Mati dan Naik ke Sorga

Alasan ini juga tidak bisa dijadikan bukti karena Henokh dan Elia pun naik ke sorga bahkan tidak diceritakan pernah mati walau 1 detik, tapi Yesus pernah mati sampai 3 hari.

Jika pengakuan bukan hal yang penting untuk menuhankan Yesus namun pada saat bersamaan menganggap YHWH dalam Perjanjian Lama adalah sosok Yesus dalam Perjanjian Baru.

Maka adalah hal yang wajar mempertanyakan "pengakuan" karena YHWH dalam Perjanjian Lama sangat jelas dan tegas mengaku Tuhan yang tersebar di beberapa kitab Perjanjian Lama milik Yahudi salah satunya ayat berikut ini :

Keluaran 6:2 (TB)  (6-1) Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Akulah TUHAN.

Mana pengakuan Yesus sejelas dan setegas pengakuan Tuhan dalam Perjanjian Lama kitab Keluaran di atas ?

Kesimpulan : tidak ada satupun ayat dalam Alkitab yang secara tegas dan jelas Yesus mengaku Tuhan, alasan-alasan yang dibuat sebagai alasan menuhankan Yesus adalah alasan dari kesalahfahaman memahami konteks dan latar belakang ayat tersebut.

×
Berita Terbaru Update