Korbanot atau Korban Bakaran yang di lakukan Yahudi atau Bani Israel yaitu sebuah ritual penyembelihan hewan ternak dalam agama Yahudi yang bertujuan untuk pengampunan dosa, pengampunan kesalahan baik sengaja ataupun tidak, juga bertujuan sebagai rasa syukur pada Tuhan atas karunia yang diberikan.
Dalam kitab Tanakh Yahudi, pelaksanaan korbanot ini tidak boleh disembarang tempat, tempat tersebut adalah Kuil (Bait Suci) di Yerusalem bukan di bukit Golgota.
Ulangan 12:13-14 (TB) Hati-hatilah, supaya jangan engkau mempersembahkan korban-korban bakaranmu di sembarang tempat yang kaulihat;
tetapi di tempat yang akan dipilih TUHAN di daerah salah satu sukumu, di sanalah harus kaupersembahkan korban bakaranmu, dan di sanalah harus kaulakukan segala yang kuperintahkan kepadamu.
Namun pada tahun 70M, bait suci atau Bait Allah kedua umat Yahudi, dihancurkan oleh tentara Romawi dibawah pimpinan jendral Titus yang kelak menjadi kaisar Romawi. Sehingga praktek korbanot terhenti sejak 70M karena ketiadaan Bait Suci yang sudah hancur oleh tentara Romawi. Itu artinya praktek Korban Bakaran masih dilakukan jauh setelah masa Yesus hingga tahun 70M.
Lalu bagaimana Yahudi mendapat ampunan dosa, setelah 70 M?.Dalam kitab Tanakh atau Kristen menyebutnya dengan Perjanjian Lama bahwa melakukan korbanot di Mezbah Korban Bakaran bukan satu satunya cara untuk mendapatkan ampunan dosa, ada banyak cara lain seperti bertobat, berdoa dan tzedakah atau sedekah yaitu berbagi kepada orang lain yang membutuhkan. Semua itu mempunyai esensi yang sama dengan korban bakaran.
Hosea 14:2 (TB) (14-3)
Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN!
katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat
yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.
1 Raja-raja 8:46-50 (TB)
Apabila mereka berdosa kepada-Mu — karena tidak ada manusia yang tidak
berdosa — dan Engkau murka kepada mereka dan menyerahkan mereka kepada
musuh, sehingga mereka diangkut tertawan ke negeri musuh yang jauh atau
yang dekat,
dan apabila mereka sadar kembali dalam hatinya di negeri tempat mereka tertawan, dan mereka berbalik, dan memohon kepada-Mu di negeri orang-orang yang mengangkut mereka tertawan, dengan berkata: Kami telah berdosa, bersalah, dan berbuat fasik,
apabila mereka berbalik kepada-Mu dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya di negeri musuh yang mengangkut mereka tertawan, dan apabila mereka berdoa kepada-Mu dengan berkiblat ke negeri mereka yang telah Kauberikan kepada nenek moyang mereka, ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu,
maka Engkau kiranya mendengarkan di sorga, tempat kediaman-Mu yang tetap, kepada doa dan permohonan mereka dan Engkau kiranya memberikan keadilan kepada mereka.
Engkau kiranya mengampuni umat-Mu yang telah berdosa kepada-Mu, mengampuni segala pelanggaran yang dilakukan mereka kepada-Mu, dan kiranya Engkau membuat mereka menjadi kesayangan orang-orang yang mengangkut mereka tertawan, sehingga orang-orang itu menyayangi mereka,
Penjelasan selengkapnya bisa dibaca sendiri dalam literatur yahudi di sini.
Selain menyembelih hewan ternak dengan menumpahkan darah, pengampunan dapat juga didapatkan tanpa menyembelih hewan seperti yang di ceritakan dalam Yunus pasal 3 yaitu kisah pengampunan dosa kaum yunus di niniwe yang hampir saja dijungkirbalikan tapi tidak jadi karena mereka bertobat dan berbalik dari kejahatan kepada kebaikan. Mereka mendapatkan ampunan tanpa pengorbanan darah apapun.
Berdasarkan fakta sejarah ini, pihak Kristen telah salah yang menganggap dosa diampuni satu satunya cara dengan darah yesus saat disalib dibukit golgota. Entah dari mana bisa menyimpulkan penyaliban Yesus sebagai Korban Penebus Dosa padahal Tuhan membenci Korban Manusia dan Yahudi bahkan Yesus sendiri tidak mengenal yang namanya dosa waris.
