-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Tag Terpopuler

Yayasan KAB siksa dan murtadkan pasiennya

Senin, 02 Januari 2017 | Senin, Januari 02, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2022-12-01T09:16:53Z

Setelah dilakukan penggerebekan dan pemeriksaan di pusat rehabilitasi Yayasan Kasih Anugerah Bangsa (YKAB ). Kemarin, tim gabungan Polri, TNI, F-KUB, BNNK dan pemerintah Kota Binjai mengungkap berbagai kisah dari balik Yayasan yang konon mengurusi mereka yang sudah terlanjur terjerumus narkoba dan miras. 

Yayasan itu, yang begitu tertutup bagi orang luar, tampaknya sengaja melakukannya untuk menutup-nutupi tindakan biadab mereka di dalam panti asuhan sehingga dunia luar tidak akan tahu. Pasien yang dirawat di dalam pusat rehabilitasi diperlakukan tidak manusawi  dan dipelrakukan seperti binatang. 

Mereka yang sudah masuk ke dalam Yayasan langsung dibebani dengan aturan-aturan yang tidak manusiawi. Misalnya, menghafal ayat-ayat dari sebuah kitab Agama Kristen adalah aturan yang harus dijalani. Meskipun keyakinan dan agama warga binaan panti berbeda dengan buku yang diberikan, namun pihak Yayasan mewajibkannya untuk menghafalnya. Jika ini tidak terjadi, pasien mengoleskan balsem pada bola mata.

Mereka juga dipukul sangat keras oleh sapu. Yang lebih sadis lagi adalah pasien yang kakinya digembok dan diminta untuk memeluk sebotol air mendidih dengan telanjang dada. Beberapa pasien mengalami lecet akibat tindakan gila ini. Parahnya, mereka yang semula datang ke pusat rehabilitasi itu stres dan gila karena menderita depresi berat dan terus-menerus disiksa. 

Empat algojo pelaku Yayasan yang selalu melakukan tindakan tidak manusiawi ini pada penghuni Yayasan.Sayangnya, menurut sejumlah warga di yayasan itu, yang jumlahnya kurang dari seratus lima puluh, ada sekitar lima orang yang mengembuskan napas terakhir akibat penyiksaan. “Ini seperti hidup di neraka ketika Anda berada di panti asuhan, mereka menyiksa kami dan memperlakukan kami seperti binatang". Jika kami meneruskan ini kepada keluarga yang datang mengunjungi kami, kami akan disiksa ketika keluarga kembali. Mereka memukuli kami dengan kejam. 

Mereka adalah barbar."Kami sangat bersyukur akhirnya polisi dan berbagai pihak menggeledah tempat itu, kami mengucapkan terima kasih dan terima kasih karena penderitaan kami akhirnya berakhir. menurut pengakuan salah seorang penghuniYayasan tersebut.


Setelah yayasan itu dinyatakan bermasalah, Pemkot Binjai menutupnya. Kasus yang menghebohkan warga Binjai itu terus menyedot perhatian berbagai kalangan.


Pada Kamis sore (29/12), sebanyak 23 orang dari ratusan mantan pasien di panti rehabilitasi Yayasan Kasih Anugerah Bangsa di Syahadatkan ulang oleh tokoh Agama , yang beralamat di Jalan Letjend Jamin Ginting, Desa Puji Dadi, Kecamatan Binjai. Kota Binjai dipimpin oleh H. Ahmad Nasir sebagai Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Binjai, didampingi Kepala BNNK Binjai AKBP Safwan Khayat, Selaku Kapolsek Binjai, RS Kompol Ritonga dan Sekjen MUI Jafar Siddik.

H Ahmad Nasir, selaku Ketua FKUB Kota Binjai, mengatakan syahadat diadakan karena mengindikasikan adanya perpindahan keyakinan ke suatu agama. “Pertama mereka masuk ke pusat rehabilitasi dan diminta untuk menghafal Alkitab. Jika mereka tidak ingat, oleskan Geliga Balm ke mata mereka.

Jika sebelumnya kami mengetahui bahwa dia Muslim, pasti kami akan menyelamatkannya," katanya. “Menurut informasi yang kami terima, memang ada beberapa pasien yang menghembuskan nafas terakhir karena dipukuli,” lanjutnya. Kepala AKBP BNNK Binjai Safwan Khayat juga mengatakan ada bukti pemukulan yang menewaskan satu orang. 

Kesaksian seorang pasien meninggal akibat dicambuk oleh pembina di Yayasan Kasih Anugerah Bangsa didukung oleh penuturan seorang pasien bernama Okky Ramadhani Ginting, 29 Tahun.Dia mengatakan 5 orang meninggal saat dia menjadi pasien di rehabilitasi narkoba. “Seingat saya, lima orang meninggal, nama yang saya ingat adalah Akiat, warga Lincun, Asiang, warga Ikan Binjai, Moses Sitepu, Agus Ramadhan warga Simpang Simalingkar, warga Namutrasi, dan Junaidi. Tarigan. ujar Okky Ramadhan Ginting didampingi Aris Tobing, keduanya warga Pusat Rehabilitasi Yayasan Kasih Anugerah Bangsa.

Polisi mudah mengusut tuntas kasus ini dan menghukum pelakunya dengan adil, sehinga tak ada lagi Yayasan yayasan KAB lainnya yang siksa dan murtadkan pasiennya di tempat lain.


Wallahu'alam
×
Berita Terbaru Update