-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Tag Terpopuler

Tanda kurung dalam AlQuran, begini penjelasannya

Sabtu, 19 November 2022 | Sabtu, November 19, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2023-04-16T08:38:50Z

Mushaf Al Quran adalah kumpulan wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada Rasulullah dalam bahasa yang dapat di mengerti oleh Nabi Muhammad yang menggunakan bahasa Arab untuk berkomunikasi dengan kaum Quraisy pada saat itu, yaitu memakai bahasa Arab.


Allah swt berfirman:


إِنَّا أَنزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.

Setelah semua wahyu selesai di turunkan oleh Allah, barulah Al Quran ini menyebar kepada orang-orang yang tidak mempergunakan bahasa arab dalam komunikasinya.



Maka agar orang orang non arab dapat mengerti isi Al Quran di tulislah terjemah dari Al Quran sesuai dengan negara masing-masing seperti yang kita miliki saat ini.

Tanda kurung dalam AlQuran, begini penjelasannya

Setelah di terjemahkan, ternyata terjadi kerancuan arti dari kata yang diterjemahkan sehingga dikhawatirkan ada salah pemahaman dalam memahami ayat ayat Al Quran yang Allah turunkan tersebut.

contoh dalam QS Yusuf : 82


وَاسْأَلِ الْقَرْيَةَ الَّتِي كُنَّا فِيهَا وَالْعِيرَ الَّتِي أَقْبَلْنَا فِيهَا ۖ وَإِنَّا لَصَادِقُونَ

Dan tanyalah (penduduk) negeri yang kami berada disitu, dan kafilah yang kami datang bersamanya, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang benar".
kalau diterjemahkan perkata ayat 82 di atas

وَاسْأَلِ = Dan tanyalah

الْقَرْيَةَ = Negeri

Jika di gabungkan menjadi "dan tanyalah negeri", dalam bahasa Indonesia kalimat tersebut menjadi kalimat rancu yang sukar difahami. apakah sebuah negara yang didalamnya ada pulau rumah dll ditanya, kalimat ini membingungkan jika diterjemahkan bebas seperti itu.

Tapi kata وَاسْأَلِ الْقَرْيَةَ tidak membuat orang yang faham Al Quran akan kebingungan, mereka akan dengan sangat mudah memahaminya. Dalam tata bahasa Arab hal tersebut diberi nama Majaz bin-Nuqshaan yaitu menghilangkan kata tertentu karena tanpa kata tersebut kalimat sudah bisa di fahami, dalam kaidah bahasa Indonesia, Majaz bin-Nuqshaan mirip dengan kalimat efektif . Maka dalam terjemahan ayat di atas, ditambahkan kata yang dalam kurung (penduduk) agar lebih memahami makna dari ayat yang diterjemahkan.

Baca Juga :

Contoh lain yang lebih sederhana, saya ambil contoh dalam bahasa yang kita gunakan sehari-hari  seperti kalimat pertanyaan.

"Kamu mau kemana ?"

bagi orang yang faham bahasa Indonesia, ketika mendapat pertanyaan seperti itu tidak akan membuat bingung. Tapi jadi masalah ketika ada orang luar negara yang belajar bahasa Indonesia di negaranya. Ketika mendapat pertanyaan seperti itu "Kamu mau kemana ?", dia akan bingung karena tidak menggunakan kata kerja (Verb) dari kalimat pertanyaan tersebut. Dia akan mengerti ketika ditanya "Kamu mau (pergi) kemana?" karena itulah kalimat baku bahasa Indonesia yang dipelajari dinegaranya.

Selain kaidah Majz bin Nuqshaan penambahan tanda kurung dalam AlQuran, adalah karena makna sudah difahami secara umum, contoh kata قُلْ yang artinya "Katakanlah" di tambah dalam tanda kurung (Muhammad), walaupun secara teks tidak terdapat kata Muhammad tapi sudah difahami bahwa Al Quran turun kepada Nabi Muhammad, ketika Allah memerintahkan "katakanlah", maka yang disuruh berkata pada saat ayat itu turun adalah Rasulullah.

Biar bagaimana pun terjemahan Al Quran tidak sepenuhnya menjelaskan arti dan makna dari al quran tersebut, akan terjadi bias pemahaman ketika membaca Al Quran hanya mengandalkan dari terjemahan saja.

Untuk itulah para ulama menjelaskan lebih rinci makna dan kandungan dari tiap ayat al quran, kitab penjelasan Al Quran dari para ulama itu disebut kitab Tafsir seperti Ibnu Katsir, Jalalain, Buya Hamka dan lain lain. Semua penjelasan tafsir dari para ulama tersebut merujuk kepada ayat Al Quran atau hadist atau Ijma para Ulama terdahulu. Untuk satu ayat Al Quran bisa dijelaskan sampai beberapa lembar, itulah sebabnya kitab Tafsir lebih tebal bahkan berjilid jilid dari Al Quran, hal itu dilakukan untuk menjelaskan makna dan kandungan Al Quran yang sesuai agar tidak terjadi kesalahfahaman dalam memahami ayat ayat Al Quran. Yang perlu kita semua fahami adalah Kitab Al Quran dalam Text asli adalah Beda dengan kitab Terjemahan, karena hal itu ada perlakuan hukum Islam yang berbeda dalam menyikapi kitab Al Quran dan Kitab Terjemahan Al Quran.

Itulah penjelasan arti Tanda kurung dalam Al Quran, semoga apa yang saya sampaikan ini dapat bermanfaat.

×
Berita Terbaru Update