-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Tag Terpopuler

Mengapa Umat Islam melihat hilal [Bulan] sebelum Hari Raya

Sabtu, 18 Maret 2023 | Sabtu, Maret 18, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-03-18T13:30:24Z

Umat Islam melihat hilal atau rukyat hilal sebagai suatu tindakan penting dalam menentukan awal bulan Hijriyah, yang juga digunakan sebagai dasar dalam menentukan tanggal-tanggal penting dalam Islam, seperti hari raya.


Menurut ajaran Islam, Ibadah yang terikat pada waktu-waktu tertentu merujuk pada sistem penanggalan Hijriyah yang mana merupakan sistem penanggalan berdasarkan pada peredaran bulan.

Oleh karena itu, melihat hilal sebelum hari raya memiliki tujuan untuk menentukan awal bulan Hijriyah dengan tepat, sehingga tanggal-tanggal penting dalam agama Islam dapat ditentukan dengan benar.



Umat Islam melihat hilal secara langsung dengan mata telanjang atau menggunakan alat bantu seperti teleskop atau kamera, untuk memastikan keberadaan hilal dan menentukan awal bulan Hijriyah.

Dalam ajaran Islam, ada tiga cara yang diperbolehkan dalam menentukan awal bulan Hijriyah, yaitu dengan melihat hilal, memperkirakan berdasarkan siklus bulan, atau mengikuti keputusan pemerintah atau lembaga yang berwenang.

Namun, melihat hilal secara langsung dianggap sebagai cara paling akurat dan paling tepat dalam menentukan awal bulan Hijriyah.

Melihat hilal sebelum hari raya juga merupakan tradisi yang telah dilakukan oleh umat Islam sejak zaman Nabi Muhammad SAW, sebagai tindakan yang penting dalam menentukan rujukan untuk mengukur waktu sebagai acuan Ibadah.

Melihat hilal sebelum hari raya juga menjadi bagian dari syiar Islam, yang mengajarkan umat Islam untuk memahami pentingnya penentuan waktu dalam kehidupan beragama.

Melihat hilal sebelum hari raya juga menjadi tanda kesatuan umat Islam, di mana semua umat Islam di seluruh dunia melakukan tindakan yang sama dalam menentukan awal bulan Hijriyah.

Umat Islam juga percaya bahwa melihat hilal sebelum hari raya merupakan tindakan yang dapat membawa keberkahan dan rahmat Allah SWT, karena umat Islam mengikuti ajaran-Nya dengan taat.

Selain itu, melihat hilal sebelum hari raya juga dapat menjadi momen introspeksi bagi umat Islam untuk merenungkan kembali hubungan mereka dengan Allah SWT dan meningkatkan kualitas kehidupan spiritual.

Dalam ajaran Islam, melihat hilal sebelum hari raya juga dianggap sebagai tindakan yang memiliki nilai sosial, di mana umat Islam saling membantu dan bekerja sama untuk menentukan awal bulan Hijriyah dengan benar.

Melihat hilal sebelum hari raya juga merupakan tindakan yang mengajarkan umat Islam untuk selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan dan memperhatikan tanda-tanda yang diberikan oleh Allah SWT.

Adapun melihat bulan ketika hendak perayaan hari besar adalah karena hari-hari besar waktu perayaannya ditentukan oleh tanggal yang disusun berdasarkan ketentuan kalender lunar (qomariyah). Sehingga untuk menentukan tanggal pertama pada tiap bulannya adalah dengan melihat keberadaan bulan sabit muda pertama sebagai tanda alam pergantian bulan yang disebut hilal. Adapun proses melihat bulan disebut rukyatul-hilal.

Umat Islam menggunakan peredaran Matahari dan Bulan

Selain menggunakan sistem penanggalan berdasarkan peredaran Bulan untuk menentukan awal bulan sebagai Hari Raya, Umat Islam juga menggunakan peredaran Matahari untuk menentukan waktu sholat setiap harinya.

Jika tuduhan non Muslim terhadap umat Islam bahwa umat Islam menyembah bulan karena melihat hilal sebelum hari raya, maka dengan menggunakan peredaran Matahari untuk menentukan waktu Sholat berarti umat Islam menyembah Matahari ??

Baca Juga :

Umat Islam menggunakan fenomena Alam berupa peredaran Bulan dan Matahari untuk sebagai patokan waktu dalam memulai ibadah karena pada jaman Nabi Muhammad saw tidak ada Jam atau kalender sebagai patokan waktu seperti jaman modern sekarang ini.

Yahudi menggunakan Kalender Lunar

Selain Umat Islam, faktanya bangsa Yahudi pun menggunakan kalender Lunar (berdasarkan peredaran Bulan) yang disebut dengan Haluah Halvri. Jika tuduhan non Muslim bahwa Umat Islam menyembah Bulan karena menggunakan peredaran bulan maka apakah Yahudi juga menyembah bulan karena menggunakan sistem peredaran Bulan untuk menentukan waktu dalam beribadah ??

Selama ini pihak non Muslim mengklaim kitab suci Yahudi yang mereka sebut dengan nama Perjanjian Lama sebagai kitabnya, dan mereka meyakini bahwa Tuhan yang disembah Yahudi adalah Tuhan yang sama yang selama ini mereka sembah, berarti secara tidak langsung pihak non muslim sendiri menyembah Dewa Bulan sebagai konsekuensi dari tuduhan mereka bahwa yang menggunakan sistem penanggalan berdasarkan peredaran bulan berarti menyembah dewa Bulan.

Itulan penjelasan penjelasan Mengapa Umat Islam melihat Hilal (Bulan) sebelum hari raya sekaligus sebagai jawaban atas tuduhan non muslim bahwa Umat islam menyembah Bulan.

Wallahualam bishowab...

×
Berita Terbaru Update